Senin, 25 Februari 2013

STRATEGI E-BUSINESS

Pada postingan kali ini kami akan mengulas tentang strategi bisnis. Apa itu strategi bisnis ?Yang pertama kita lihat dulu arti strategi menurut KBBI. Strategi menurut KBBI adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Strategi bisnis adalah Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut. (MIT Press, Cambridge, Ma.)
Lalu menurut kelompok strategi bisnis merupakan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam bisnisnya. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, likuidasi, dan joint venture.

Dalam Strategi bisnis terdapat pula beberapa tingkatan, tingkatan strategi bisnis tersebut adalah
  1. Tingkat Korporasi; strategi perusahaan yang memiliki saham (ownership) beberapa perusahaan lain.
  2. Tingkat Bisnis Multi Divisi; merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.
  3. Tingkat Fungsional; optimalisasi produktivitas sumber daya dalam memberikannilai (value) terbaik untuk kebutuhan pelanggan(customers)
  4. Tingkat Operasional; merupakan strategi yang menjalankan implementasi dari operasional-operasional perusahaan
Untuk menyusun strategi bisnis, tentunya ada beberapa tahapan, tahap-tahapan strategi bisnis akan kami jelasakan sebagai berikut :
A. Pengamatan Lingkungan
Analisis Eksternal
  • Lingkungan eksternal : terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak 
  • Lingkungan Kerja : terdiri dari elemen-elemen atau atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi 
  • Lingkungan Sosial : Terdiri dari kekuatan umum-kekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang . 
Analisis Internal
  • Struktur, adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja 
  • Budaya, adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi 
  • Sumber, daya adalah asset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi 
B. Perumusan Strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk menejemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kelemahan perusahaan
C. Implementasi Strategi adalah prises dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan memalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur
D. Evaluasi dan Pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan

Setelah kita membahas tentang Stretegi E-Business, kami menyimpulkan bahwa hubungan antara strategi bisnis/perusahaan dengan strategi e-business. Strategi e-business tentunya dipengaruhi oleh strategi bisnis itu sendiri. Namun dalam e-business strategi-strategi bisnis tersebut dapat dikembangkan dengan adanya penggunaan IT.

Untuk memperkuat pernyataan kami, maka kami akan mencontohkan penerapan strategi e-business pada perusahaan beserta ulasan keterkaitan antara strategi bisnis dengan strategi e-business
Grand Livina dan Kisah Revolusi Manajemen di Nissan
Nissan Grand Livina yang dinobatkan sebagai Car of The Year untuk tahun 2007. Diluncurkan bulan April lalu, produk ini langsung laris manis di pasaran. Laju penjualannya membuat sang penguasa pasar, Kijang Innova, menjadi ketar-ketir. Perjuangan Grand Livina ini seolah mengulang kesuksesan Nissan XTrail yang pada tahun 2005 pernah menjadi No. 1 SUV di Indonesia. Dua produk ini – dan juga sejumlah varian lain Nissan lainya – lantas melambungkan kembali nama Nissan dalam pasar otomotif di Indonesia, dan juga dalam industri mobil dunia. Padahal lima belas tahun lalu, kinerja Nissan telah berada di ambang kebangkrutan. Jadi, apa yang membuat Nissan bisa melakukan proses pembalikan (turn around) secara cepat dan efisien? Kisah tentang revolusi manajemen di Nissan mungkin tak kalah atraktifnya dengan tampilan manis Grand Livina. Karena itu, mari kita simak bersama. Pada tahun 1999, pabrik Nissan (Jepang) mulai mengalami kebangkrutan. Lini produknya kian dilupakan orang, dan setiap tahun terus didera kerugian demi kerugian. Kinerja keuangannya berdarah-darah, dan pada tahun 1998, hutang Nissan sudah mencapai Rp 200 trilyun . Para petinggi Nissan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Namun persis pada saat itu, Renault dari Perancis datang menyembuhkan Nissan. Setelah melalui negosisasi yang cukup panjang, Renault yang ternyata juga memiliki sebuah perusahaan mobil setuju untuk membeli 37 % saham Nissan dan menggelontorkan dana segar untuk menyelamatkannya. Namun, Renault juga minta satu hal : posisi CEO Nissan. Demikianlah, setelah disepakati, Renault lalu mengutus salah satu eksekutif terbaiknya bernama Carlos Ghosn untuk menjadi CEO Nissan (sebuah fenomena yang juga amat langka di Jepang, orang non-Jepang bisa menjadi CEO perusahaan besar Jepang). Pesan Renault untuk pria keturunan Lebanon ini lugas : segera angkat koper ke Jepang, selamatkan Nissan, dan jangan pernah kembali ke Paris sebelum engkau berhasil. Begitulah, pada pertengahan tahun 1999, Carlos Ghosn resmi menjadi CEO Nissan untuk memulai sebuah misi penyelamatan. Segera sejak itu, Carlos melakukan serangkaian langkah kunci untuk merevitalisasi kebesaran Nissan. Yang pertama ia lakukan adalah building sense of urgency untuk berubah. Pilihan bagi Nissan saat itu memang cuma dua : berubah atau mati. Dan fakta serta data yang ada memang mampu membuat segenap pekerja Nissan percaya bahwa kondisi Nissan sudah berada pada titik nadir, and they have to change to survive. Langkah berikutnya adalah meluncurkan apa yang ia sebut sebagai Nissan Recovery Plan. Dalam rencana inilah dipetakan secara detail dan jelas tindakan kunci apa saja yang perlu dilakukan untuk mentransformasi Nissan. Dalam recovery plan ini terdapat dua strategi kunci. Yang pertama adalah segera melakukan revitalisasi produkproduk baru Nissan. Proses pengembangan produk baru harus dipercepat dan segera ditingkatkan kapabilitasnya. Disini Nissan merekrut salah satu desainer mobil top Jepang, Shiro Nakamura, untuk menjadi Chief. Design Nissan, dan keputusan ini ternyata kelak terbukti amat vital untuk merevitalisasi lini produk Nissan. Strategi yang kedua adalah melakukan efisiensi biaya secara besar-besaran. Termasuk didalamnya adalah menutup pabrik-pabrik yang tidak produktif, mensentralkan proses purchasing secara global agar lebih efisien, serta juga mengeliminasi pekerjaan-pekerjaan yang nonvalue-added. Langkah terakhir yang dilakukan Carlos Ghosn adalah membetuk Tim Inti yang langsung dikomandani dirinya. Tugas tim ini jelas dan tegas : memastikan bahwa semua yang tercantum dalam recovery plan dapat di-EKSEKUSI dengan tuntas. Eksekusi atau implementasi menjadi kata kunci disini. Dan beruntung, Carlos ternyata bukan tipe leader yang hanya bicara visi saja. Carlos merupakan tipe eksekutor sejati. Ia selalu fokus pada hasil (result oriented) dan berorientasi pada bagaimana menuntaskan proses eksekusi. Sikap semacam ini tak pelak merupakan elemen penting untuk memastikan agar semua recovery plan itu tak hanya tinggal rencana – namun benar-benar diimplementasikan sesuai sasaran. Serangkaian langkah kunci diatas ternyata benar-benar membawa keajaiban. Pada tahun 2001 Nissan telah kembali meraih keuntungan, dan terus mengalami pertumbuhan yang mengesankan hingga hari ini. Melalui tindakan eksekusi yang terukur dan brilian, ternyata Carlos bisa menuntaskan misi yang dibentangkan ke pundaknya. “From Zero to Hero”. Nissan Grand Livina dan Nissan X-Trail mungkin boleh terus melenggang di jalanan.

Alasan diperlukanya keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi e-business pada suatu perusahaan.dan berikan contoh keterkaitan antara strategi bisnis dengan strategi e-business: Karena strategi e-business dan strategi bisnis memiliki keterkaitan yaitu strategi e-business merupakan implementasi strategi bisnis yang dalam proses bisnisnya lebih mengutamakan penggunaan IT.
  • Cost leadership strategy : memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih rendah namun kualitas standar tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya penghematan dan penekanan biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi guna menentukan harga terbaik untuk konsumen. 
Dalam strategi e-bussiness Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi biaya dari proses bisnis.
  • Differentiation strategy : menjadi unik dalam industri ,seperti penyediaan produk-produk yang unik dengan tetap menjaga kualitas yang tinggi dengan harga kompetitif. 
Dalam srtategi e-business IT digunakan untuk mengurangi keunggulan dari pesaing dan dapat memantau harga produk kita tetap kompetiif dengan harga produk pesaing bisnis
  • Innovation strategy : membangun atau membuat produk dan layanan dengan karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan. 
Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru.
  • Growth strategy :peningkatan pangsa pasar 
Dalam staregi e-business IT dapat digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis regional dan global.
  • Alliance strategy : membangun kerjasama dengan rekan bisnis dan melakuka sinergi dari kompetisi bisnis yang ditekuni oleh masing-masing. 
Dalam strategi e-business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung strategi relasi bisnis.
  • Customer oriented strategy : sebuah upaya yang dilakukan untuk membuat konsumen nyaman dan senang. 
Dalam strategi e-business IT sangat bermanfaat dalam penerepan strategi ini semisal dengan membentuk layanan konsumen melalui situs resmi atau pun e-mail.
  • Internal efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan kepuasan karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan keputusan 
Dalam strategi e-business It digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat lebih efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan software atau aplikasi yang membantu



Referensi:
Dharma, Budi Sutedjo.2001. Perspektif e-Business. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta
Hunger, J.David & Thomas L. Wheelen. 1996. Manajemen Strategis. Terjemahan oleh Julianto Agung. 2001. Yogyakarta. Penerbit Andi
David, Fred R. 1997. Managemen Strategis. Terjemahan oleh Paulyn Sulistio. 2006. Jakarta. Penerbit Salemba Empat

TEKNOLOGI & INFRASTRUKTUR E-BUSINESS

Setelah kita tahu tentang model bisnis dan e-business selanjutnya kita membahas tentang Insfrastruktur e-bisnis. Infrastruktur e-bisnis sendiri adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan e-bisnis untuk karyawan, pelanggan dan mitra. Insfrastruktur e-bisnis yang memadai merupakan hal yang sangat penting untuk semua perusahaan yang mengadopsi e-bisnis karena hal tersebut mempengaruhi kualitas pelayanan langsung yang dialami oleh pengguna sistem dalam hal kecepatan dan responsibilitas. Sebuah keputusan utama dengan mengelola elemen infrastruktur yang berada dalam perusahaan dan dikelola secara eksternal sebagai pihak ketiga yang dikelola oleh sebuah aplikasi, server data, dan jaringan. Hal ini juga penting untuk menjadi fleksibel dengan mempertimbangkan teknologi baru untuk mendukung perubahan yang diperlukan oleh bisnis untuk bersaing secara efektif. Infrastruktur e-Business terdiri dari beberapa layer, yaitu :

Layer I (E-Business services- application layer)
Aplikasi bisnis infrastruktur. Aplikasi yang menyediakan akses ke layanan dan informasi di dalam dan di luar organisasi

Layer II (System software)
Merupakan layer yang mengatur software atau aplikasi perusahaan.
a. Kunci dari keputusan manajemen adalah standarisasi seluruh organisasi.
-Ini mengarah untuk mengurangi perulangan angka pada kontak yang berfungsi sebagai dukungan(support) dan pemeliharaan 
-Mengurangi harga pembelian melalui lisensi multi-user lisensi
b. Sistem perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk client server dan jaringan
-Klien: browser yang membakukan standarisasi plug-in dan sistem perangkat lunak
-Server: standarisasi web-server
-Jaringan: jaringan perangkat lunak harus ditentukan

Layer III (Transport/ network layer)
Merupakan layer yang mengatur jaringan informasi di dalam suatu perusahaan.
a. Keputusan pada jaringan akan didasarkan pada jaringan internal perusahaan.
-e-business yang akan menjadi intranet
-Untuk jaringan eksternal yang akan menjadi extranet atau VPN, atau link ke public internet
b. Keputusan utama manajemen apakah internal atau manajemen jaringan eksternal yang akan dilakukan oleh perusahaan atau diserahkan kepada pihak ketiga.
c. Standarisasi hardware

Layer IV (Storage/Physical Layer) 
Merupakan layer yang mengelola penyimpanan data.
a. Penyimpanan dapat dikelola secara internal maupun eksternal
b. Misal intranet dan extranet umumnya dikelola internal,
c. Sementara penyimpanan pada internet seperti website perusahaan pada umumnya dikelola secara eksternal atau dikelola oleh penyedia layanan aplikasi

Layer V (Content/data layer)
Content layer adalah konten web untuk intranet, extranet dan situs internet, data pelanggan, data transaksi, dan data clickstream.

Setelah kita mengenal layer dari insfrastruktur e-business itu membuat kita berfikir bagaimana perkembangan TI smemberikan dampak atau pengaruh terhadap e-business itu sendiri. Dampak atau pengaruh sejak tahun 1950-an hingga saat ini diantaranya:

Tahun 1950 - Tahun 1960 
Ditemukan komputer digital pertama didunia oleh Vannevar Bush. Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang Militer. Setelah ditemukan dan dikembangkannya komputer manusia telah mulai memanfaatkan komputer dalam membantu kegiatan bisnisnya walaupun membantu dalam hal yang masih sederhana. 

Tahun 1960- Tahun 1980 
Diciptakannya pertama kali email oleh Ray Tomlison. Email menjadi sangat populer dan sangat membantu dalam kegiatan bisnis saat itu ,biaya surat dapat sedikit dipangkas dan kepentingan-kepentingan lain dapat lebih aman dan cepat melalui email.

Tahun 1980- Tahun 2000 
- Pada tahun 1982, istilah Internet pertama kali digunakan.
- Pada awal tahun 90-an, lahirlah The World Wide Web.
- Selanjutnya, audio dan video broadcast pertama kali di Internet yang dikenal “MBONE”. Lebih dari 1.000.000 host tersambung di Internet. Di mulailah era penggunaan internet pada saat itu, masyarakat dunia mulai dikenalkan dengan dunia jejaring dimana dapat mengatasi masalah jarak, ruang dan waktu. Perusahaan-perusahaan mulai menggunakan teknolgi web sebagai penunjang kegiatan bisnis mereka. Dengan adanya internet hubungan antara perusahaan dengan perusahaan dan perusahaan dengan konsumen menjadi lebih dekat.

Tahun 2000 - sekarang 
- Pada awal tahun 2000 Hampir 10 juta host online. Hampir 40 juta orang tersambung di internet, dan lebih dari $ 1billion pindah tangan per tahun lewat internet shopping mall.
- Penggunaan handphone semakin merambah dunia.
- Perkembangan internet yang semakin maju.
- Ditemukannya dan dikembangkannya smartphone dan gadget-gadget canggih lainnya.

Kegiatan e-business menjadi sangat berkembang, banyak orang mulai mengerti dan memanfaatkan kemajuan dalam bidang teknologi informasi untuk menunjang kegiatan bisnisnya. Apalagi dengan boomingnya smartphone sekarang kegiatan bisnis menjadi sangat mobile. Hanya lewat smartphone kegiatan bisnis menjadi lebih praktis dan efisien.

Kendala dan tantangan pemanfaatan TI pada e-Business : 
a. tantangan
Terbukanya persaingan yang semakin lebar yang diakibatkan mudahnya informasi yang diperoleh, sehingga memungkinkan terjadinya persaingan yang sangat ketat antar perusahaan 
Dituntutnya sistem keamanaan yang tinggi, karena dengan dimanfaatkanya TI dalam e-business memungkinkan untuk lebih mudahnya menerobos suatu sistem 
b.kendala
Biaya yang dibutuhkan semakin tinggi untuk membeli sofware, hardware maupun dalam perawatanya, walaupun penerapan e-business dapat memangkas biaya, tetapi di sisi lain penerapan TI dapat memakan banyak biaya dan belum semua perusahaan menerapkan e-business dalam perusahaan mereka 

Lalu munculah beberapa trend perkembangan TI pada saat ini, dan disini kami mengambil contoh teknologi cloud computing beserta keterkaitan antara manfaat dan kendala pemanfaatan cloud computing dalam operasionalisasi bisnis.
Pengertian teknologi cloud computing:
Cloud Computing bisa didefinisikan sebagai cara baru dalam berkomputer secara virtual untuk berbagi sumber daya yang berskala dinamik yang biasa disediakan oleh internet servis.
Keuntungan/Manfaat:
  • control: cloud computing menyediakan full control platform. Walause benarnya cloud computing providers sebetulnya bukan tipe system yang mendesign platform untuk perusahaan tertentu dan praktek bisnisnya.
  • Bandwidth costs: dengan cloud computing ,perusahaan dapat menghemat uang dari hardware dan software, bagaimanapun tingginya harga network bandwidth mereka. Harga bandwidth mungkin rendah untuk aplikasi berbasis internet yang kecil, dimana tidak ada data intensif, tapi cloud computing secara signifikan mengembangkan aplikasi untuk data intensif. Cloud computing membolehkan sharing sumberdaya dari berbagai aplikasi yang berbeda dengan objektif untuk utilitas server yang lebih baik.
Kendala/Tantangan:
  • Performance: di masa modern ini, perusahaan lebih mementingkan performa yang lebih berorientasi ke transaksi intensif dan aplikasi data intensif, dimana cloud computing kurang memadai performanya. Dan juga, orang orang yang jaraknya jauh dari cloud providers mungkin mengalami delay  yang lama.
  • Security and Privacy: perusahaan masih saja prihatin tentang keamanan cloud computing, customer juga masih meragukan ketidak kebalan data untuk diserang, saat informasi kristis sumberdaya IT sedang diluar firewall.
Setelah diteliti, HP Labs, Intel, dan Yahoo ternyata telah meluncurkan pendistribusian Cloud Research Test Bad. Yang fasilitasnya ada di Asia, Eropa, dan Amerika Utara, dengan keinginan untuk mengembangkan suatu inovasi yang menggunakan spesifikasi cloud computing chip. IBM sudah meluncurkan Research Computing Cloud yang on-demand, akses global seperangkat computer sumberdaya yang mensupport proses bisnis.
Dalam perkembangannya, cloud computing akan menjadi sebuah tipe paradigm/arsitektur computer yang akan menjadi pilihan utama pengguna untuk waktu yang lama. Di masa depan, cloud computing bisa muncul dalam bentuk yang berfariatif.
Dengan Cloud Computing cara baru untuk memanfaatkan produk TI, kita bisa jadi lebih flexible dan produktif dalam dinamika utlitas untuk mengalokasikan sumber daya yang ada untuk membuat suatu produksi dan untuk mengoperasikannya. Cloud akan melanjutkan penyusunan seperti dasar pondasi kedepannya untuk internet masa depan dimana kita akan saling terkoneksi dalam jaringan konten dan servis.



SUMBER
Dharma, Sutedjo.(2001). Perspektif e-business.Yogyakarta:Andi
Antonius Rachmat. Handout Perkuliahan E-Business and E-Commerce. Jurusan Teknologi Informasi:tidak diterbitkan

Selasa, 12 Februari 2013

MODEL BISNIS

Setelah kita belajar apa itu e-business dan lingkungan busines beserta seluk beluknya, pada postingan kali ini kami akan membahas Model dari E-Business itu sendiri. Model bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan keberadaan perusahaannya (Turban.2004,p11). Model bisnis juga menetukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Secara sederhana model bisnis adalah rencana untuk bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang.
Model bisnis disusun bedarsarkan komponen-komponen model bisnis itu sendiri. Komponen model bisnis menurut Alexander Ostenwalderdan Yves Pigneur, dibagi menjadi 9 komponen, yaitu : 
a. Custommer segment.Dalam menjalankan roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus dilayani(pelanggan). Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu atau bahkan lebih segmen. 
b. Value Proposition. Adalah manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada segmen pasar yang dilayani. 
c. Channels. Merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani.
d. Revenue Stream. Merupakan komponen vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun banyak perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong pelanggan saja. 
e. Customer Relationship. Cara perusahaan menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya. 
f. Key Activities. Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi nilai adalah nilai yang dapat dirasakan dari produk yang perusahaan berikan sebagai solusi untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen. 
g. Key Resources. Sumber daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, merek. 
h.Key Partnership. Sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposo nilai. Key partnership dapat berwujud join atau aliansi strategi. 
i. Cost structure. Adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah perusahaan.

Perusahaan sangat penting memiliki model bisnis sebab bila sebuah perusahaan tidak memiliki atau tidak memikirkan model bisnis maka perusahaan itu akan bingung menjalankan roda bisnisnya sendiri. Mereka tidak dapat menentukan cara-cara untuk menjual produk mereka, mereka akan bingung menentukan target pasar mereka, dan mereka akan sangat kesulitan untuk mempertahankan keberadaan bisnis dan perusahaan mereka sendiri. Tanpa model bisnis, investor dan pemilik tidak akan memiliki gagasan yang jelas tentang cara terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka. Perusahaan itu sendiri memiliki kekuatan utama, menurut Michael Porter terdapat 5 kekuatan utama, yaitu :

a.Daya pemasok( Supplier Power) 
Di sini dapat dinilai bagaimana mudahnya bagi pemasok untuk menaikkan harga. Hal ini didorong oleh jumlah pemasok, keunikan produk atau jasa mereka, kekuatan dan kontrol atas anda, biaya dapat beralih dari satu ke yang lain, dan seterusnya. Semakin sedikit pilihan pemasok yang perusahaan anda punya, dan semakin perusahaan Anda membutuhkan bantuan pemasok, pemasok akan merasa lebih kuat kedudukanya daripada anda. 
b.Kekuatan pembeli (Buyer Power) 
Disini akan terlihat bagaimana mudahnya bagi pembeli untuk mendorong harga turun. Hal ini didorong oleh jumlah pembeli, pentingnya setiap pembeli per individu untuk bisnis anda, biaya untuk mereka beralih dari produk dan jasa anda kepada mereka dari orang lain, dan sebagainya. Jangan pernah meremehkan pembeli karena mereka dapat mendikte bisnis anda. 
c. Rivalitas Kompetitif(Competitive Rivalry)
Di sini berbicara tentang jumlah dan kemampuan pesaing anda. Jika anda memiliki banyak pesaing, dan mereka menawarkan produk yang sama, maka anda akan kemungkinan besar memiliki sedikit kekuasaan dalam situasi tersebut. Jika pemasok dan pembeli tidak mendapatkan kesepakatan yang baik dari anda, mereka akan pergi ke tempat lain. Di sisi lain, jika pesaing perusahaan anda tidak ada yang bisa melakukan apa yang perusahaan anda lakukan, maka anda akan memiliki kekuatan yang luar biasa. 
d. Ancaman Substitusi(Threat of Substitution) 
Pembeli suatu saat akan memiliki kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar. 
e.Ancaman Pendatang Baru(Threat of New Entry) 
Kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri tertentu. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, dll. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. 

Lalu dengan adanya TI, hal ini juga berpengaruh pada setiap kekuatan yang ada pada Porter’s 5 Forces, berikut pengaruhnya 
a. Daya Pemasok. Pengaruh TI pada kekuatan daya pemasok yaitu, info yang di dapat lebih akurat dikarenakan langsung terhubung dengan database pemasok, sehingga waktu yang diperlukan relatif lebih cepat daripada proses manual. 

b. Kekuatan Pembeli. Bertambahnya jumlah pembeli dikarenakan publikasi-publikasi di media elektronik. Dan pembeli dengan mudah dapat memperoleh informasi dari suatu produk, sehingga dapat membandingkan dengan produk lainya. Bagi para pembeli dengan perkembangan TI memungkinkan banyaknya pilihan barang/jasa yang dibeli, dan semakin terbukanya transparansi suatu produk. 

c. Rivalitas Kompetitif. Pengaruh TI pada Rivalitas Kompetitif terdapat 2 kemungkinan.
  • Terjadinya Persaingan yang semakin ketat. Hal ini dapat terjadi karena mudahnya informasi yang diperoleh, sehingga memungkinkan pesaing menemukan celah kekurangan dan dapat menghasilkan produk yang dapat lebih bersaing di pasar.
  • Terjadinya Partnership Business. Karena persaingan semakin ketat, maka untuk menghindari kerugian dan mengoptimalkan keuntungan dilakukan partnership agar antar perusahaan pesaing tersebut dapat mempertahankan eksistensi perusahaannya dan merebut segmen pasar yang lebih besar. 
d. Ancaman Substitusi. Dengan perkembangan TI dapat mengakibatkan pergantian suatu produk ke produk yang lain dengan tempo yang lebih cepat. Sehingga produsen dituntut lebih kreatif, kompetitif dan inovatif untuk mempertahankan eksistensi produknya pada segmen pasar. Bagi pembeli juga dituntut lebih bijak dalam membeli suatu produk. 

e. Ancaman Pendatang Baru. Terbukanya pasar yang lebar maka memungkinkan datangnya pesaing yang lebih banyak. Karena dengan menggunakan TI besarnya biaya investasi dapat ditekan. 


Di dalam Model bisnis terdapat pula bentuk-bentuk model untuk E-Business dan menurut Peter Weill dan Michael R. Vitale dalam buku “Place to Space: Migrating to e-Business Models”, memperkenalkan delapan tipe Model E-Business utama yang dapat dipilih perusahaan., yaitu : 

a.Direct to Customer. Melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya. 
Contoh: online shop yang ditangani langsung oleh pemiliknya sehingga konsumen dapat berhubungan langsung saat proses jual beli berlangsung. 

b. Full-Service Provider. Menyediakan berbagai fasilitas dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan lain maupun customer dalam menjalankan operasi bisnisnya. 
Contoh : Pada bank menyediakan fasilitas atm untuk pembayaran maupun pengiriman. Dan bank juga menyediakan layanan mobile banking untuk memudahkan transaksi dan berbagai fasilitas jasa lainnya. 

c. Whole of Enterprise, menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak (perusahaan). 
Contoh : mobile banking memungkinkan kita untuk melakukan berbagai macam transaksi seperti membayar tagihan, mentransfer uang , cek saldo dll. 

d. Intermediaries, menjadi perantara dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dll). 
Contoh : amazon.com mereka menyediakan berbagai jenis barang dan jasa dari bebagai produsen dan penyedia jasa untuk mempermudah konsumen dalam mencari suatu barang / jasa yang mereka butuhkan, jadi amazon hanya bertindak sebagai pihak ketiga atau sebagai perantara.

e. Shared Infrastructure, menawarkan penyewaan terhadap berbagai insfrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, dan jaringan. 
Contoh : antivirus (avast), mendapatkan fasilitas trial dalam jangka waktu 1bln, jika kita ingin tetap menggunakan layanan tersebut maka kita harus membayar sejumlah harga yang ditentukan jika tidak aplikasi tersebut tidak akan berjalan. 

f. Virtual Community, memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital. 
Contoh : Kaskus, dalam kaskus terdapat forum jual beli, yang menyediakan lapak penjualan dan pembelian barang maupun jasa.

g. Value Net Integrator, mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan. 
Contoh : para produsen memasang iklan di berbagai sosial media dan berbagai website guna mempromosikan produk barunya.

h. Content Provider, menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan. 
Contoh : Wikipedia , website tersebut menyediakan segala informasi maupun pembentukan informasi.


Lalu untuk menutup postingan kali ini, kami mencoba untuk memaparkan contoh kongkrit pengaruh TI pada Porter’s 5 Forces. 
a.Daya pemasok( Supplier Power) 
Kami mengambil contoh Hypermart atau Carefour. Toko super besar itu sebetulnya tidak memiliki gudang, tetapi, toko itu sendirilah gudangnya. Dalam satu toko super itu, tidak mungkin hanya ada 1 pemasok. Pasti ada ribuan pemasok dan dari jenis atau kalangan berbeda. Hal ini tentu menyulitkan manager toko untuk selalu mengawasi dan memesan barang yang sekiranya akan habis jika secara manual. Di sinilah peran IT sangat diperlukan. Pada saat barang dibeli, mesin / komputer pada kasir akan mencatat barang ini sebagai barang yang telah berkurang jumlahnya. Dan komputer pada kasir ini akan langsung tersambung ke database manager. Dan di database manager, setiap harinya akan diadakan akumulasi sisa barang secara otomatis. Dari sini kita dapat melihat jumlah barang yang tersisa di toko, jumlah barang yang terjual, harga, tingkat penjualan, dan lain sebagainya sesuai data yang diinginkan manager. Dan komputer database ini disambungkan juga dengan komputer database milik pemasok. Sehingga, apabila barang yang ada di toko sudah mulai menipis, pemasok akan melakukan transaksi dengan manager toko untuk mengirim pasokan barang kembali. Dan dengan sistem ini, Hypermart dan pemasok akan meminimalisir biaya pengecekan barang yang berjumlah banyak tersebut, dan biaya telpon, serta tenaga yang bekerja. Ini akan memperbesar laba pihak-pihak yang bersangkutan. 

b.Kekuatan pembeli (Buyer Power)
Untuk yang satu ini kami mengambil contoh umum. Yaitu iklan lewat media elektronik. Misal, TV, jejaring sosial, iklan pada aplikasi yang kita install entah itu di mobile phone atau komputer, papan reklame, pamflet, poster, dan lain sebagainya. Itu semua mulai dari awal pembuatan (merancang dan mendesain) dan langsung di publikasi (lewat jaringan internet menggunakan perangkat TI), itu semua menggunakan teknologi informasi. Entah itu hanya mendesain dengan komputer atau mendesain dan mempublikasikannya dengan komputer dan jaringan. Tetapi mendesain pun kita memerlukan berbagai referensi dari sumber-sumber lain. Disinilah jaringan internet diperlukan. Saat ini, manusia modern berdaya beli mana yang tidak punya gadget? Pasti semua punya. Otomatis, iklan-iklan yang di publikasikan lewat media IT tersebut akan cepat sampai ke konsumen, apalagi lewat jaringan. Dan meskipun kita membuat barang yang terbagus dan terunik, tetapi media tidak mengekspos, barang tersebut tidak akan banyak terjual. Karna tanpa disadari atau tidak, iklan menjadi suatu patokan kita membeli sebuah barang. Jadi, IT akan sangat diperlukan untuk kesuksesan sebuah inovasi. 

c. Rivalitas Kompetitif(Competitive Rivalry) 
Contoh perusahaan penerbangan Garuda Indonesia. Dulu, memesan tiket harus datang ke bandara langsung. Tapi sekarang tidak, karena Garuda telah membuka situs penjualan tiket pesawat secara online. Jadi, kita tidak perlu repot-repot harus ke bandara dulu untuk memesan tiket. Dan Garuda pun menjadi semakin terkenal dan besar. Di samping itu, ada perusahan penerbangan lain yang merupakan rival dari Garuda, kami ambil contoh Air Asia. Air Asia melihat perkembangan Garuda yang sangat pesat melalui situs tersebut. Akhirnya Air Asia pun mengobservasi situs tersebut dan membuka situsnya sendiri untuk meningkatkan daya saingnya. Garuda yang melihat hal itu akhirnya berinovasi, ia menjalin relasi dengan hotel, restaurant, tempat wisata, dan lain sebagainya untuk memberi discount khusus bagi yang bepergian dengan Garuda. Disini terlihat kerja sama antara Garuda dengan pihak hotel dan objek wisata tersebut. Mereka pada akhirnya dapat saling menguntungkan. Disini dapat terlihat jelas bahwa IT dapat menjadi dua mata pisau, yaitu menjalin kerjasama, serta meningkatkan persaingan. 

d. Ancaman Substitusi(Threat of Substitution) 
Saat ini manusia mulai banyak menuntut keinginan yang lebih baik dan lebih baik dari sebelumnya, tetapi mencari harga yang semurah-murahnya. Ini membuat produsen barang harus mampu bersaing untuk membuat suatu produk yang baik tetapi juga murah. Contohnya adalah Smartphone. Dulu, Smartphone hanya di pegang oleh Iphone. Namun karena harganya yang mahal, Iphone cenderung tidak banyak di pasaran. Lambat laun, munculah smartphone baru yaitu Blackberry, dengan harga yang jauh di bawah Iphone dan fitur-fitur menarik lainnya tetapi kualitas tidak jauh beda dengan iphone, Blackberry menjadi primadona dalam beberapa periode. Ini tidak akan terwujud jika tidak ada arus teknologi informasi yang mendorong berkembangnya fitur-fitur elektronik yang lebih bagus dan dengan harga yang terjangkau. Dan lewat jaringan IT, isu-isu tentang adanya blackberry langsung tersebar ke seluruh penjuru bumi, bahkan Indonesia, Korea, dan negara-negara maju lainnya. Sehingga, pemasaran blackberry menjadi lebih luas. Ini membuat perusahan pengelola Iphone memutar otak dan akhirnya berinovasi untuk membuat sebuah gadget baru yang dapat menyaingi blackberry. Maka terciptalah Ipad. Dengan ini, pembeli harus lebih waspada dan pada akhirnya menggunakan jaringan untuk mencari tahu, apa kelebihan dan kekurangan masing-masing gadget agar tidak salah membeli nantinya. Ini juga manfaat IT sebagai mesin pencari data/informasi.

e.Ancaman Pendatang Baru(Threat of New Entry) 
Kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri tertentu. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, dll. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. Terbukanya pasar yang lebar maka memungkinkan datangnya pesaing yang lebih banyak. Karena dengan menggunakan TI besarnya biaya investasi dapat ditekan. Kami mengambil contoh pabrik rokok di kota Kudus. Dulu hanya ada 1 pabrik rokok di kota Kudus yaitu Roda Tiga milik Niti Semito, beliau dapat dengan cepat memperbesar usaha rokoknya karena saat itu belum ada pesaing. Melihat peluang pasar terbuka lebar, mulai bermunculan lah pabrik pabrik rokok lain yang lebih maju. Pabrik-pabrik tersebut dalam pengelolaan tugas dan mencari investasinya telah berbasis IT, sehingga mereka dapat dengan cepat mendapat investor dan memasarkan produknya. Lain halnya dengan pabrik Roda Tiga yang masih menggunakan cara manual, lama kelamaan pabrik tersebut gulung tikar. Jika saja pabrik tersebut mau menerapkan IT dalam proses produksinya, mungkin pabrik tersebut akan tetap berdiri sampai sekarang. Dan pabrik rokok yang terkenal kini adalah Djarum, meski di Kudus kini ada 3 pabrik rokok besar, tetapi nama Djarum lah yang paling dikenal. Karena ia dapat meng-efisien dan meng-efektifkan kinerja dengan menggunakan teknologi berbasis IT dengan menerapkan ERP sebagai sistem utamanya, sehingga namanya terkenal hingga ke negri sebrang. Sehingga sampai saat ini, belum ada yang mampu menyaingi pabrik rokok Djarum. 








Sumber : 
Artikel ilmiah Delapan Aternatif Model E-business oleh Richardus Eko Indrajit. 
Artikel Komponen Model Bisnis oleh Lisa Magloff 
Artikel ilmiah Apakah komponen utama dari model bisnis oleh Dana Griffin 
Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy,1979.