Selasa, 12 Februari 2013

MODEL BISNIS

Setelah kita belajar apa itu e-business dan lingkungan busines beserta seluk beluknya, pada postingan kali ini kami akan membahas Model dari E-Business itu sendiri. Model bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan keberadaan perusahaannya (Turban.2004,p11). Model bisnis juga menetukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Secara sederhana model bisnis adalah rencana untuk bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang.
Model bisnis disusun bedarsarkan komponen-komponen model bisnis itu sendiri. Komponen model bisnis menurut Alexander Ostenwalderdan Yves Pigneur, dibagi menjadi 9 komponen, yaitu : 
a. Custommer segment.Dalam menjalankan roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus dilayani(pelanggan). Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu atau bahkan lebih segmen. 
b. Value Proposition. Adalah manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada segmen pasar yang dilayani. 
c. Channels. Merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani.
d. Revenue Stream. Merupakan komponen vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun banyak perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong pelanggan saja. 
e. Customer Relationship. Cara perusahaan menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya. 
f. Key Activities. Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi nilai adalah nilai yang dapat dirasakan dari produk yang perusahaan berikan sebagai solusi untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen. 
g. Key Resources. Sumber daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, merek. 
h.Key Partnership. Sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposo nilai. Key partnership dapat berwujud join atau aliansi strategi. 
i. Cost structure. Adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah perusahaan.

Perusahaan sangat penting memiliki model bisnis sebab bila sebuah perusahaan tidak memiliki atau tidak memikirkan model bisnis maka perusahaan itu akan bingung menjalankan roda bisnisnya sendiri. Mereka tidak dapat menentukan cara-cara untuk menjual produk mereka, mereka akan bingung menentukan target pasar mereka, dan mereka akan sangat kesulitan untuk mempertahankan keberadaan bisnis dan perusahaan mereka sendiri. Tanpa model bisnis, investor dan pemilik tidak akan memiliki gagasan yang jelas tentang cara terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka. Perusahaan itu sendiri memiliki kekuatan utama, menurut Michael Porter terdapat 5 kekuatan utama, yaitu :

a.Daya pemasok( Supplier Power) 
Di sini dapat dinilai bagaimana mudahnya bagi pemasok untuk menaikkan harga. Hal ini didorong oleh jumlah pemasok, keunikan produk atau jasa mereka, kekuatan dan kontrol atas anda, biaya dapat beralih dari satu ke yang lain, dan seterusnya. Semakin sedikit pilihan pemasok yang perusahaan anda punya, dan semakin perusahaan Anda membutuhkan bantuan pemasok, pemasok akan merasa lebih kuat kedudukanya daripada anda. 
b.Kekuatan pembeli (Buyer Power) 
Disini akan terlihat bagaimana mudahnya bagi pembeli untuk mendorong harga turun. Hal ini didorong oleh jumlah pembeli, pentingnya setiap pembeli per individu untuk bisnis anda, biaya untuk mereka beralih dari produk dan jasa anda kepada mereka dari orang lain, dan sebagainya. Jangan pernah meremehkan pembeli karena mereka dapat mendikte bisnis anda. 
c. Rivalitas Kompetitif(Competitive Rivalry)
Di sini berbicara tentang jumlah dan kemampuan pesaing anda. Jika anda memiliki banyak pesaing, dan mereka menawarkan produk yang sama, maka anda akan kemungkinan besar memiliki sedikit kekuasaan dalam situasi tersebut. Jika pemasok dan pembeli tidak mendapatkan kesepakatan yang baik dari anda, mereka akan pergi ke tempat lain. Di sisi lain, jika pesaing perusahaan anda tidak ada yang bisa melakukan apa yang perusahaan anda lakukan, maka anda akan memiliki kekuatan yang luar biasa. 
d. Ancaman Substitusi(Threat of Substitution) 
Pembeli suatu saat akan memiliki kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar. 
e.Ancaman Pendatang Baru(Threat of New Entry) 
Kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri tertentu. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, dll. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. 

Lalu dengan adanya TI, hal ini juga berpengaruh pada setiap kekuatan yang ada pada Porter’s 5 Forces, berikut pengaruhnya 
a. Daya Pemasok. Pengaruh TI pada kekuatan daya pemasok yaitu, info yang di dapat lebih akurat dikarenakan langsung terhubung dengan database pemasok, sehingga waktu yang diperlukan relatif lebih cepat daripada proses manual. 

b. Kekuatan Pembeli. Bertambahnya jumlah pembeli dikarenakan publikasi-publikasi di media elektronik. Dan pembeli dengan mudah dapat memperoleh informasi dari suatu produk, sehingga dapat membandingkan dengan produk lainya. Bagi para pembeli dengan perkembangan TI memungkinkan banyaknya pilihan barang/jasa yang dibeli, dan semakin terbukanya transparansi suatu produk. 

c. Rivalitas Kompetitif. Pengaruh TI pada Rivalitas Kompetitif terdapat 2 kemungkinan.
  • Terjadinya Persaingan yang semakin ketat. Hal ini dapat terjadi karena mudahnya informasi yang diperoleh, sehingga memungkinkan pesaing menemukan celah kekurangan dan dapat menghasilkan produk yang dapat lebih bersaing di pasar.
  • Terjadinya Partnership Business. Karena persaingan semakin ketat, maka untuk menghindari kerugian dan mengoptimalkan keuntungan dilakukan partnership agar antar perusahaan pesaing tersebut dapat mempertahankan eksistensi perusahaannya dan merebut segmen pasar yang lebih besar. 
d. Ancaman Substitusi. Dengan perkembangan TI dapat mengakibatkan pergantian suatu produk ke produk yang lain dengan tempo yang lebih cepat. Sehingga produsen dituntut lebih kreatif, kompetitif dan inovatif untuk mempertahankan eksistensi produknya pada segmen pasar. Bagi pembeli juga dituntut lebih bijak dalam membeli suatu produk. 

e. Ancaman Pendatang Baru. Terbukanya pasar yang lebar maka memungkinkan datangnya pesaing yang lebih banyak. Karena dengan menggunakan TI besarnya biaya investasi dapat ditekan. 


Di dalam Model bisnis terdapat pula bentuk-bentuk model untuk E-Business dan menurut Peter Weill dan Michael R. Vitale dalam buku “Place to Space: Migrating to e-Business Models”, memperkenalkan delapan tipe Model E-Business utama yang dapat dipilih perusahaan., yaitu : 

a.Direct to Customer. Melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya. 
Contoh: online shop yang ditangani langsung oleh pemiliknya sehingga konsumen dapat berhubungan langsung saat proses jual beli berlangsung. 

b. Full-Service Provider. Menyediakan berbagai fasilitas dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan lain maupun customer dalam menjalankan operasi bisnisnya. 
Contoh : Pada bank menyediakan fasilitas atm untuk pembayaran maupun pengiriman. Dan bank juga menyediakan layanan mobile banking untuk memudahkan transaksi dan berbagai fasilitas jasa lainnya. 

c. Whole of Enterprise, menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak (perusahaan). 
Contoh : mobile banking memungkinkan kita untuk melakukan berbagai macam transaksi seperti membayar tagihan, mentransfer uang , cek saldo dll. 

d. Intermediaries, menjadi perantara dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dll). 
Contoh : amazon.com mereka menyediakan berbagai jenis barang dan jasa dari bebagai produsen dan penyedia jasa untuk mempermudah konsumen dalam mencari suatu barang / jasa yang mereka butuhkan, jadi amazon hanya bertindak sebagai pihak ketiga atau sebagai perantara.

e. Shared Infrastructure, menawarkan penyewaan terhadap berbagai insfrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, dan jaringan. 
Contoh : antivirus (avast), mendapatkan fasilitas trial dalam jangka waktu 1bln, jika kita ingin tetap menggunakan layanan tersebut maka kita harus membayar sejumlah harga yang ditentukan jika tidak aplikasi tersebut tidak akan berjalan. 

f. Virtual Community, memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital. 
Contoh : Kaskus, dalam kaskus terdapat forum jual beli, yang menyediakan lapak penjualan dan pembelian barang maupun jasa.

g. Value Net Integrator, mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan. 
Contoh : para produsen memasang iklan di berbagai sosial media dan berbagai website guna mempromosikan produk barunya.

h. Content Provider, menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan. 
Contoh : Wikipedia , website tersebut menyediakan segala informasi maupun pembentukan informasi.


Lalu untuk menutup postingan kali ini, kami mencoba untuk memaparkan contoh kongkrit pengaruh TI pada Porter’s 5 Forces. 
a.Daya pemasok( Supplier Power) 
Kami mengambil contoh Hypermart atau Carefour. Toko super besar itu sebetulnya tidak memiliki gudang, tetapi, toko itu sendirilah gudangnya. Dalam satu toko super itu, tidak mungkin hanya ada 1 pemasok. Pasti ada ribuan pemasok dan dari jenis atau kalangan berbeda. Hal ini tentu menyulitkan manager toko untuk selalu mengawasi dan memesan barang yang sekiranya akan habis jika secara manual. Di sinilah peran IT sangat diperlukan. Pada saat barang dibeli, mesin / komputer pada kasir akan mencatat barang ini sebagai barang yang telah berkurang jumlahnya. Dan komputer pada kasir ini akan langsung tersambung ke database manager. Dan di database manager, setiap harinya akan diadakan akumulasi sisa barang secara otomatis. Dari sini kita dapat melihat jumlah barang yang tersisa di toko, jumlah barang yang terjual, harga, tingkat penjualan, dan lain sebagainya sesuai data yang diinginkan manager. Dan komputer database ini disambungkan juga dengan komputer database milik pemasok. Sehingga, apabila barang yang ada di toko sudah mulai menipis, pemasok akan melakukan transaksi dengan manager toko untuk mengirim pasokan barang kembali. Dan dengan sistem ini, Hypermart dan pemasok akan meminimalisir biaya pengecekan barang yang berjumlah banyak tersebut, dan biaya telpon, serta tenaga yang bekerja. Ini akan memperbesar laba pihak-pihak yang bersangkutan. 

b.Kekuatan pembeli (Buyer Power)
Untuk yang satu ini kami mengambil contoh umum. Yaitu iklan lewat media elektronik. Misal, TV, jejaring sosial, iklan pada aplikasi yang kita install entah itu di mobile phone atau komputer, papan reklame, pamflet, poster, dan lain sebagainya. Itu semua mulai dari awal pembuatan (merancang dan mendesain) dan langsung di publikasi (lewat jaringan internet menggunakan perangkat TI), itu semua menggunakan teknologi informasi. Entah itu hanya mendesain dengan komputer atau mendesain dan mempublikasikannya dengan komputer dan jaringan. Tetapi mendesain pun kita memerlukan berbagai referensi dari sumber-sumber lain. Disinilah jaringan internet diperlukan. Saat ini, manusia modern berdaya beli mana yang tidak punya gadget? Pasti semua punya. Otomatis, iklan-iklan yang di publikasikan lewat media IT tersebut akan cepat sampai ke konsumen, apalagi lewat jaringan. Dan meskipun kita membuat barang yang terbagus dan terunik, tetapi media tidak mengekspos, barang tersebut tidak akan banyak terjual. Karna tanpa disadari atau tidak, iklan menjadi suatu patokan kita membeli sebuah barang. Jadi, IT akan sangat diperlukan untuk kesuksesan sebuah inovasi. 

c. Rivalitas Kompetitif(Competitive Rivalry) 
Contoh perusahaan penerbangan Garuda Indonesia. Dulu, memesan tiket harus datang ke bandara langsung. Tapi sekarang tidak, karena Garuda telah membuka situs penjualan tiket pesawat secara online. Jadi, kita tidak perlu repot-repot harus ke bandara dulu untuk memesan tiket. Dan Garuda pun menjadi semakin terkenal dan besar. Di samping itu, ada perusahan penerbangan lain yang merupakan rival dari Garuda, kami ambil contoh Air Asia. Air Asia melihat perkembangan Garuda yang sangat pesat melalui situs tersebut. Akhirnya Air Asia pun mengobservasi situs tersebut dan membuka situsnya sendiri untuk meningkatkan daya saingnya. Garuda yang melihat hal itu akhirnya berinovasi, ia menjalin relasi dengan hotel, restaurant, tempat wisata, dan lain sebagainya untuk memberi discount khusus bagi yang bepergian dengan Garuda. Disini terlihat kerja sama antara Garuda dengan pihak hotel dan objek wisata tersebut. Mereka pada akhirnya dapat saling menguntungkan. Disini dapat terlihat jelas bahwa IT dapat menjadi dua mata pisau, yaitu menjalin kerjasama, serta meningkatkan persaingan. 

d. Ancaman Substitusi(Threat of Substitution) 
Saat ini manusia mulai banyak menuntut keinginan yang lebih baik dan lebih baik dari sebelumnya, tetapi mencari harga yang semurah-murahnya. Ini membuat produsen barang harus mampu bersaing untuk membuat suatu produk yang baik tetapi juga murah. Contohnya adalah Smartphone. Dulu, Smartphone hanya di pegang oleh Iphone. Namun karena harganya yang mahal, Iphone cenderung tidak banyak di pasaran. Lambat laun, munculah smartphone baru yaitu Blackberry, dengan harga yang jauh di bawah Iphone dan fitur-fitur menarik lainnya tetapi kualitas tidak jauh beda dengan iphone, Blackberry menjadi primadona dalam beberapa periode. Ini tidak akan terwujud jika tidak ada arus teknologi informasi yang mendorong berkembangnya fitur-fitur elektronik yang lebih bagus dan dengan harga yang terjangkau. Dan lewat jaringan IT, isu-isu tentang adanya blackberry langsung tersebar ke seluruh penjuru bumi, bahkan Indonesia, Korea, dan negara-negara maju lainnya. Sehingga, pemasaran blackberry menjadi lebih luas. Ini membuat perusahan pengelola Iphone memutar otak dan akhirnya berinovasi untuk membuat sebuah gadget baru yang dapat menyaingi blackberry. Maka terciptalah Ipad. Dengan ini, pembeli harus lebih waspada dan pada akhirnya menggunakan jaringan untuk mencari tahu, apa kelebihan dan kekurangan masing-masing gadget agar tidak salah membeli nantinya. Ini juga manfaat IT sebagai mesin pencari data/informasi.

e.Ancaman Pendatang Baru(Threat of New Entry) 
Kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri tertentu. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, dll. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. Terbukanya pasar yang lebar maka memungkinkan datangnya pesaing yang lebih banyak. Karena dengan menggunakan TI besarnya biaya investasi dapat ditekan. Kami mengambil contoh pabrik rokok di kota Kudus. Dulu hanya ada 1 pabrik rokok di kota Kudus yaitu Roda Tiga milik Niti Semito, beliau dapat dengan cepat memperbesar usaha rokoknya karena saat itu belum ada pesaing. Melihat peluang pasar terbuka lebar, mulai bermunculan lah pabrik pabrik rokok lain yang lebih maju. Pabrik-pabrik tersebut dalam pengelolaan tugas dan mencari investasinya telah berbasis IT, sehingga mereka dapat dengan cepat mendapat investor dan memasarkan produknya. Lain halnya dengan pabrik Roda Tiga yang masih menggunakan cara manual, lama kelamaan pabrik tersebut gulung tikar. Jika saja pabrik tersebut mau menerapkan IT dalam proses produksinya, mungkin pabrik tersebut akan tetap berdiri sampai sekarang. Dan pabrik rokok yang terkenal kini adalah Djarum, meski di Kudus kini ada 3 pabrik rokok besar, tetapi nama Djarum lah yang paling dikenal. Karena ia dapat meng-efisien dan meng-efektifkan kinerja dengan menggunakan teknologi berbasis IT dengan menerapkan ERP sebagai sistem utamanya, sehingga namanya terkenal hingga ke negri sebrang. Sehingga sampai saat ini, belum ada yang mampu menyaingi pabrik rokok Djarum. 








Sumber : 
Artikel ilmiah Delapan Aternatif Model E-business oleh Richardus Eko Indrajit. 
Artikel Komponen Model Bisnis oleh Lisa Magloff 
Artikel ilmiah Apakah komponen utama dari model bisnis oleh Dana Griffin 
Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy,1979.

1 komentar: