Setelah kita belajar apa itu e-Business dan apa itu E-commerce berikut manfaatnya pada posting kali ini kita akan belajar tentang Lingkungan Bisnis, definisi lingkungan bisnis itu sendiri adalah keseluruhan komponen yang mempengaruhi segala aktivitas bisnis suatu perusahaan. Dan komponen lingkungan bisnis dibagi menjadi 2 :
- Lingkungan internal
Segala komponen yang berada di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi aktivitas perusahaan itu sendiri. Lingkungan bisnis internal antara lain:
- Modal (pemilik,investor, dan pengelola dana)
- Tenaga kerja
- Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik dan
- Peralatan dan mesin-mesin produksi
- Sistem informasi dan administrasi perusahaan
- Modal (pemilik,investor, dan pengelola dana)
- Tenaga kerja
- Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik dan
- Peralatan dan mesin-mesin produksi
- Sistem informasi dan administrasi perusahaan
- Lingkungan eksternal
Segala komponen yang berada di luar perusahaan yang akan mempengaruhi aktivitas perusahaan tersebut. Lingkungan bisnis eksternal dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Lingkungan eksternal makro
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis,meliputi :
- Demografi
- Perekonomian
- Politik
- Sosial budaya
- Ekologi
- Struktur birokrasi
b. Lingkungan eksternal mikro
lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, meliputi :
- Pemasok
- Teknologi
- Pasar
- Perantara
Setelah kita tahu apa itu lingkungan bisnis, disini kami akan sedikit menuliskan tentang pendapat Alvin Toflfer yang pernah mengemukakan bahwa dunia (termasuk bisnis) mengalami beberapa kali gelombang perubahan, gelombang perubahan tersebut adalah :
- Gelombang peradaban pertanian (agrarian)
Dimana setiap orang masih memproduksi kebutuhan mereka sendiri untuk dikonsumsi sendiri dan beberapa mereka melakukan perdagangan antar rumah tangga.
- Gelombang peradaban industri (industrial)
Dimana mulai berdiri perusahaan-perusahaan menggunakan mesin sebagai pengganti tenaga manusia dikarenakan revolusi industri saat itu. Pada jaman ini manusia mulai lebih berpikir untuk mencari keuntungan dari apa yang mereka bisa hasilkan selain untuk konsumsi kelompok mereka pribadi.
- Gelombang peradaban informasi (information)
Terjadi pembaharuan dan perkembangan di bidang teknologi dan informasi yang disertai pemberdayaan masyarakat. Teknologi ni membantu perkembangan mesin2 industri secara global. Sehingga mesin yang mungkin pada jaman peradaban industri masih digunakan secara manual tetapi pada era informasi mesin-mesin tersebut mulai bisa berjalan secara otomatis. Sektor bisnis pada peradaban ini juga mulai menjangkau secara global di seluruh dunia dengan perdagangan ekspor-impor yang menjadi sangat berkembang.
Menurut Toflfer 3 gelombang perubahan itu terjadi karena sesuai dengan perkembangan peradaban/evolusi manusia itu sendiri. Maka Toffler menyimpulkan bahwa dinamika perubahan-perubahan tersebut berdampak juga dalam sektor bisnis secara global.
Sesuai dengan apa yang dikemukakan Toflfer maka terdapat Paradigma ekonomi industrial (industrial economy paradigm) dan Paradigma ekonomi jejaring (networked economy paradigm). Apa itu Paradigma ekonomi industrial (industrial economy paradigm) dan Paradigma ekonomi jejaring (networked economy paradigm) berikut perbedaan dan hubunganya akan kami tulis di bawah ini.
- Paradigma ekonomi industrial (industrial economy paradigm)
Dimulai dengan perkembangan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia sebagai subjek pekerja. Pemenuhan kebutuhan secara pribadi sudah terpenuhi dengan perkembangan mesin sehingga masyarakat mulai mengusahakan dan menghasilkan produksi yang lebih sehingga bisa mencari keuntungan. ciri-ciri paradigma industri :
- tergantikanya tenaga manusia dengan mesin
- meminimkan biaya pengeluaran
- meningkatkan daya produksi
- menjaga kestabilan kualitas
- memungkinkan terus berkembangnya teknologi
- Paradigma ekonomi jejaring (networked economy paradigm)
Paradigma ekonomi jejaring adalah pola kegiatan ekonomi yang berbasis pada jejaring dan perkembangan teknologi informasi, seluruh aktivitas manusia seolah-olah kurang berjalan tanpa bantuan teknologi informasi.
Ciri2 paradigma ekonomi jejaring :
- Aktivitas ekonomi di seluruh sektor tanpa dibatasi ruang dan waktu
- Meningkatnya tingkat produktivitas yang tunggi di berbagai sektor
- Setiap pelaku ekonomi dituntut untuk meleberkan skala bisnis dan penetrasi pasar ke berbagai belahan dunia
- Pelaku ekonomi dituntut lebih cepat berinovasi untuk memasarkan produknya.
Perbedaan dan hubungan antara industrial economy paradigm dan networked economy paradigm adalah :
- Perbedaan: industrial economy paradigm masih menggunakan cara terpusat dan kurang mengglobal, sedangkan networked economy paradigm tengah menggunakan cara modern yang efektif,efisien dan global untuk mencapai keuntungan yang lebih besar. Organisasi/perusahaan di era industri lebih “ramping” sehingga lebih berfokus pada produk. Perbedaan besar juga terjadi pada ekonomi jejaring yaitu terjadi penggabungan berbagai perusahaan menjadi satu tujuan(partnership) untuk menghasilkan produk yang lebih optimal serta keuntungan yang lebih menjanjikan.
- Hubungan: networked economy paradigm merupakan evolusi dari industrial economy paradigm. Jadi, industrial economy paradigm merupakan bagian dari networked economy paradigm. Alat-alat di era ekonomi industrial diperlengkapi atau diperbaharui di era ekonomi industri sehingga hasilnya lebih optimal.
Setelah kita membahas Paradigma ekonomi industrial (industrial economy paradigm) dan Paradigma ekonomi jejaring (networked economy paradigm) kami akan mencoba menjelaskan bagaimana proses perubahan paradigma bisnis dari industrial ke networked economy dan disini kami mengambil contoh perusahaan yang telah menerapkan e-busines : Perusahaan penerbangan air asia.
Saat perusahaan tersebut belum menerapkan networked economy paradigm, perusahaan penerbangan tersebut belum berkembang, karena ia belum mempunyai patner bisnis yang banyak, dan pemasaran yang baik. Sehingga, banyak orang yang tidak tahu, dan akhirnya penerbangan kurang diminati. Tapi setelah menerapkan networked economy paradigm, air asia dapat memiliki banyak relasi, customer, dan juga partner bisnis yang tidak sedikit jumlahnya. Ini membuat keuntungan air asia semakin bertambah. Maka dari itu air asia menciptakan sebuah situs yang berdomain airasia.com. Melalui airasia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs tersebut untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan cusomer dapat melakukan reservasi hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh Air Asia. Ini sangat menguntungkan pihak air asia. Rekan bisnis bertambah, order bertambah, keuntungan bertambah dan untuk rekan bisnis juga.
Daftar pustaka
Alvin Toffler, The Third Wave, London, Pan Books Ltd, 1981
Book review :The Third Wave oleh Dr. Nasir Kareem
Bahan ajar lingkungan bisnis oleh PNK
Perubahan paradigma teknologi abad 21 oleh Ai Rosita, ST
0 komentar:
Posting Komentar