Jumat, 12 April 2013

Tata Kelola Teknologi Informasi

Dalam penggunaan TI perlu adanya tata kelola guna menjadikan TI lebih bermanfaat dan lebih terarah pada masing-masing fungsinya, adapun definisi dari tata kelola TI adalah sebagai berikut :
  1. Surendro (2009, h. 127) mendefinisikan tata kelola TI sebagai tanggung jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif organisasi yang merupakan bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur serta proses organisasi yang memastikan bahwa teknologi informasi (TI) perusahaan dapat dipergunakan untuk mempertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi 
  2. Jogiyanto dan Abdillah (2011, h. 14) mendefinisikan tatakelola TI sebagai suatu struktur dan proses pengambilan keputusan TI di tingkat korporat untuk mengarahkan perilaku yang diinginkan dari insan TI dan memastikan keberhasilan TI dalam rangka penciptaan nilai bagi para stakeholder. 
  3. Menurut kami Tata kelola teknologi informasi memiliki definisi segala hal dalam pengelolaan yang mencakup sistem informasi, teknologi komunikasi dan hukum, yang melibatkan hampir seluruh pemangku kepentingan(stakeholder), baik direktur, manajemen eksekutif, supplier, pengguna TI/SI dan pengaudit TI/SI. Keberadaan tata kelola teknologi informasi membantu pemenuhan data dan informasi dengan efisien,efektif dan terjamin. 

Agar tata kelola TI dapat terealisasikan dengan baik maka dibutuhkan kerangka kerja, berikut kerangka kerja dalam tata kelola TI 

1. APA 
hal-hal yang mendasari tata kelola TI yang ditentukan melalui pendefinisian strategi dan kontrol dan dipenuhi dengan penentuan kebijakan dan standar TI yang meliputi : 
  • Governance strategi. Strategi yang membangun tata kelola TI itu sendiri 
  • Control. Bagaimana kita melakukan pengendalian baik itu pengawasan terhadap tata kelola itu sendiri 
2. BAGAIMANA 
Bagaimana tata kelola dilaksanakan Dn ditentukan melalui rencana taktis dan eksekusi yang dipenuhi dengan penyusunan panduan dan prosedur TI yang meliputi : 
Manage Taktis. Bagaimana kita mengelola dengan praktis tetapi harus tepat sasaran 
Eksekusi. Bagaimana kita mengambil keputusan dengan dasar-dasar yang sudah ada 

(ISACA, COBIT 4.1, 2007) 

Komponen-komponen yang terdapat pada tata kelola TI  
  • Value delivery. Fokus dengan melaksanakan proses TI agar supaya proses tersebut sesuai dengan siklusnya, mulai dari menjalankan rencana, memastikan TI dapat memberikan manfaat yang diharapkan, mengoptimalkan penggunaan biaya sehingga pada akhirnya TI dapat mencapai hasil yang diinginkan; 
  • Risk management. Untuk melaksanakan pengelolaan terhadap risiko, dibutuhkan kesadaran anggota organisasi dalam memahami adanya risiko, kebutuhan organisasi, dan risiko – risiko signifikan yang dapat terjadi, serta menanamkan tanggung jawab dalam mengelola risiko yang ada di organisasi 
  • Resource management. Fokus pada kegiatan yang dapat mengoptimalkan dan mengelola sumber daya TI, yang terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur, dan sumber daya manusia; 
  • Performance management. Mengikuti dan mengawasi jalannya pelaksanaan rencana, pelaksanaan proyek, pemanfaaatan sumber daya, sampai dengan pencapaian hasil TI; 
  • Strategic alignment. Memastikan adanya hubungan perencanaan organisasi dan TI dengan cara menetapkan, memelihara, serta menyesuaikan operasional TI dengan operasional organisasi. 

Menurut Weill & Ross (2004) tata kelola TI terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : 
  • IT Principles, merupakan suatu pernyataan top level manajemen tentang bagaimana TI digunakan dalam bisnis organisasi. menjelaskan pernyataan-pernyataan eksekutif tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan organisasi dan kemana arah TI akan dijalankan, prinsip TI menjadi bagian penting dari manajemen organisasi, yang terus didiskusikan dan dilaksanakan demi perbaikan organisasi, baik di sektor pemasaran, keuangan, pabrik dan lain-lain. 
  • IT Architecture, mendefinisikan integrasi dan standardisasi dalam sistem. Arsitektur TI adalah pengorganisasian logika dari data, aplikasi dan infrastruktur yang dikemas dalam suatu kebijakan, hubungan dan pemilihan teknologi untuk mendapatkan integrasi dan standardisasi teknis dan bisnis yang diharapkan. Selain itu teknologi sebagai pendukung bisnis organisasi yang telah dikembangkan melalui IT principle, selanjutnya memerlukan proses standardisasi dan integrasi di dalam suatu organisasi. Dalam banyak kasus di Indonesia saat ini banyak persoalan masalah integrasi dan koordinasi, kepentingan sektoral masih menjadi problem, sehingga sering gagalnya proyek IT di perusahaan yang menghabiskan banyak biaya. 
  • IT Infrastructure, menentukan layanan yang digunakan bersama (shared services). Prasarana dan sarana teknologi informasi yang menyangkut jaringan, komputer, perangkat keras dan lunak lainnya adalah suatu kumpulan komponen yang diharapkan bisa mempercepat proses perhitungan, pengiriman dalam berbagai media informasi (data, informasi, gambar, video, teks) dalam waktu yang singkat dan proses penyimpanan yang efektif. Suatu sarana yang bisa dikontrol dari pusat kekuasaan dan yang dipakai bersama menjadi hal yang penting. Perencanaan kapasitas, baik di penyimpanan, pengiriman maupun pelayanan menjadi penting. Tanpa ada perencanaan yang baik, maka akan menyebabkan buruknya image dan kinerja TI di perusahaan 
  • Business Application Needs, menentukan pemenuhan kebutuhan aplikasi bisnis dengan membangun aplikasi bisnis yang perlu diadakan atau dikembangkan oleh TI. Dalam pengembangan teknologi informasi keperluan bisnis yang spesifik sehingga kehadiran teknologi informasi memberikan suatu nilai baru bagi organisasi. Dua hal penting dalam identifikasi keperluan bisnis yang terkait dengan teknologi informasi yaitu kreatifitas dan disiplin. Kreativitas diperlukan untuk mengidentifikasi suatu cara atau proses baru dari perusahaan/organisasi sehingga ada nilai yang bermakna. Sedangkan disiplin menyangkut hal yang berkaitan dengan integritas arsitektur sehingga meyakinkan bahwa aplikasi yang dibangun memang sesuai dengan arsitektur perusahan yang terintegrasi. 
  • IT Investment and Prioritization, seringkali ditulis dengan IT Investment saja, ini adalah keputusan-keputusan yang terkait dengan inisiatif mana yang perlu diprioritaskan dan berapa banyak yang perlu dikeluarkan. Investasi teknologi informasi sering menjadi bahan yang sulit dimengerti oleh top manajemen dari suatu organisasi, hal ini di karenakan nilai yang ada tidak langsung terasa oleh organisasi. Berbeda jika kita membeli mobil baru manfaatnya tentu langsung terasa. Oleh karena itu pemahaman eksekutif maupun komisaris menjadi penting. Berapa biaya yang dikeluarkan? Untuk apa dan bagaimana berkoordinasi dari berbagai kepentingan dan keinginan dari sektor lain. 

Dalam tata kelola TI aspek Sumber Daya Manusia sangat berperan penting dikarenakan aspek sumber daya manusia merupakan penyedia dukungan panduan praktis yang efektif dan efisien untuk intregrasi bisnis dan TI). Dukungan panduan praktis disini yang dimaksud adalah dimana SDM menjadi unsur yang penting dan dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien. Baik tugas managing maupun controlling Sumber daya manusisa dalam tata kelola TI merupakan unsur utama dan mempunyai peran central dalam pengembangan dan pengelolaan tersebut. Baik dan suksesnya pengelolaan tergantung kemampuan SDM yang tersedia ,apabila dikelola oleh SDM yang tidak berkualitas maka pengelolaan TI itu sendiri tidak dapat berjalan dengan baik atau malah dapat menimbulkan dampak buruk seperti menimbulkan kerugian dalam penggunaan TI 





sumber:
-jurnal Tata Kelola TI, Progdi Komputerisasi Akuntansi Universitas Islam Indonesia.
-jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 19 Juni 2010
-jurnal IT Governance Nasional: Urgensi & Kerangka Konstruksi, Pertemuan Dewan TIK Nasional, 8 Januari 2007, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – Institut Teknologi Bandung

0 komentar:

Posting Komentar